SELAMAT DATANG

SELAMAT MEMBACA

Selasa, 25 Juni 2013

Antepartum



DEFINISI
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998).
Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan servik biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari :
A.    Kelainan plasenta
1.      Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus.
2.      Solusio plasenta (Abruptio Placenta)
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada corpus uteri sebelum lahirnya janin, terjadi pada triwulan ketiga.
3.      Perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya, mungkin disebabkan : ruptura sinus marginalis, atau vasa previa.
clip_image001
clip_image002
B.     Bukan dari kelainan plasenta
Misalnya didapatkan kelainan serviks dan vagina, dapat diketahui bila dilakukan pemeriksaan dengan spekulum yang seksama. Kelainan yang tampak ialah :
1)      erosio portionis uteri
2)      carcinoma portionis uteri
3)      polypus cervicis uteri, varices vulvae, dan trauma.
Disini penulis hanya akan membahas perdarahan antepartum yang bersumber dari kelainan plasenta yaitu tentang plasenta previa dan solusio plasenta dan pemeriksaan penunjang ultrasonography untuk mendukung diagnosa. Perlu diketahui kematian perinatal terbesar karena perdarahan antepartum adalah solutio plasenta (70%) dan plasenta previa (26,3%).
clip_image004
A. Placenta Normal
B. Placenta Previa
C. Placenta Akreta
D. Solusio Plasenta
KLASIFIKASI
Klasifikasi Plasenta PreviaDidasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :

1)      Plasenta previa totalis bila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
clip_image006
2)      Plasenta previa lateralis bila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
clip_image008
3)      Plasenta previa marginalis bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
clip_image010
4)      Plasenta letak rendah bila plasenta yang letaknya abnormal di segmen bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir . Pinggir plasenta kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi Solusio Plasenta
1)      Solusio plasenta totalis, bila plasenta terlepas seluruhnya
2)      Solusio plasenta parsialis, bila plasenta sebagian terlepas
3)      Ruptura sinus marginalis, bila hanya sebagian kecil pnggir plasenta yang terlepas.
4)      olusio plasenta dengan perdarahan yang keluar, perdarahan dapat menyelundup keluar dibawah selaput ketuban.
5)      Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta.
clip_image014
Secara klinis berdasarkan derajat terlepasnya plasenta dan tanda klinik yang menyertainya, solusio plasenta dibagi :
1)      Solusio plasenta ringan
2)      Solusio plasenta sedang
3)      Solusio plasenta berat
ETIOLOGI
A.    Plasenta Previa
Disamping masih banyak penyebab plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas, bermacam-macam teari dan faktor-faktor dikemukakan sebagai etiologinya.
1)      Endometrium yang inferior
2)      Chorion leave yang persisten
3)      Korpus luteum yang bereaksi lambat
Strassman mengatakan bahwa faktor terpenting adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan, sedangkan Browne menekankan bahwa faktor terpenting ialah Vili Khorialis persisten pada desidua kapsularis.
Faktor-faktor Etiologi :
1)      Umur dan Paritas
-Pada Primigravida, umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur dibawah 25 tahun
-Lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah
2)      Hipoplasia endometrium; bila kawin dan hamil pada usia muda
3)       Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, post operasi caesar,kuretase, dan manual plasenta.
4)      Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.
5)      Kehamilan janin kembar
6)      Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium
7)      Kadang-kadang pada malnutrisi.
8)      Riwayat perokok.
B.     Solusio Plasenta
Sebab yang jelas terjadinya solusio plasenta belum diketahui, hanya para ahli mengemukakan teori:
Akibat turunnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh spasme dari arteri yang menuju ke ruangan interviler, maka terjadilah anoksemia dari jaringan bagian distalnya. Sebelum ini menjadi nekrotis, Spasme hilang dan darah kembali mengalir ke dalam intervili, namun pembuluh darah distal tadi sudah demikian rapuhnya serta mudah pecah, sehingga terjadi hematoma yang lambat laun melepaskan plasenta dari rahim. Darah yang berkumpul dibelakang plasenta disebut hematoma retroplasenter.
Diagnosis dan Gejala Klinis
A.    Plasenta Previa
1)      Anamnesis
·         Keluhan utama Perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III)
·         Sifat perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2)      Inspeksi/inspekulo
·         Perdarahan keluar pervaginam (dari dalam uterus)
·         Tampak anemis
3)      Palpasi abdomen
·         Janin sering blm cukup bulan, TFU masih rendah
·         Sering dijumpai kesalahan letak janin
·         Bagian terbawah janin belum turun

4)      Pemeriksaan USG
·         Evaluasi letak dan posisi plasenta.
·         Posisi, presentasi, umur, tanda-tanda kehidupan janin.
·         Transabdominal ultrasonography







KESIMPULAN
1. Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 28 minggu.
2. Faktor-faktor terjadinya perdarahan antepartum adalah plasenta previa, solusio plasenta, ruptur sinus marginalis, plasenta letak rendah atau vasa previa.
3. Pentingnya diagnosa secara dini membantu penatalaksanaan secara dini sehingga dapat mengurangi angka mortalitas.
4. penggunaan Ultrasonography pada plasenta previa sangat akurat dan menunjang diagnosa secara cepat.
5. Penatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan janin.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mauldin. 1994. Maternal Mortality in Developing Countries a Comparison of rates from Two International Compendia, Population and Development Reviews. Jakarta ; Medika. 20(2): 413-421
2. Mochtar R. 1998. Perdarahan Antepartum, Sinopsis Obstetri jilid 1 ed. 2. hal. 269-287. Jakarta ; EGC.
3. Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: JNPKKR-YBPSP.
4. Wiknjosastro H. 1999. Perdarahan Antepartum, Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, FK-UI.
5. Sarwono Prawirohardjo. 2002. Perdarahan Antepartum, Ultrasonografi dalam obstetri, Ilmu kebidanan. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, FK-UI.
6. Cunningham, dkk. Williams Obstetrics, 21st edition. USA: McGraw-Hill. 2001.
7. Patrick Ko, MD. 2005. Placenta Previa. E-medicine world medical library. www.emedicine.com
8. Shad H Deering, MD. 2005. Abruption Placenta. E-medicine world medical library. www.emedicine.com

Rabu, 26 September 2012

Curriculum Vitae


Curriculum Vitae
Personal Details


Full Name                   : Cecep Muhammad Mustopa
Sex                              : Male
Place, Date of Birth    : Cianjur, 4 Desember 1994
Nationality                  : Indonesia
Marital Status              : singel
Height, Weight           : 163 cm, 62 kg
Health                                     : Perfect
Religion                       : Islam / Moslem
Address                       : Kp. Cisanca rt/rw 003/006 kel. Cintarakyat kec. Samarang  
  kab. Garut
Mobile Phone              : 0838 1721 2535
E-mail                          : Cecep.musta@ymail.com

Educational Background

2000-2006                   : Al-kautsar Elementary School, Cianjur
2006-2009                   : Al-kautsar Junior High School, Cianjur
2009-2012                   : senior High School/MAN Cianjur
2012-                           : STIkes Karsa Husada Garut


organization Experience

2008-2009                     : chairman of the student council
2011-2012                     : president of MPK
2011-2012                     : president of FORPIS





26 september 2012 Garut,